MULANYA orang akan berpikir tiga kali untuk memakan
serangga. Namun kini, memakan serangga seakan menjadi sebuah tren baru
sekaligus alternatif camilan sehat.
Serangga memang memiliki nilai gizi yang tinggi. Maka itu, seorang turis Inggris yang sedang berwisata di Thailand rela membuka mulutnya, meraih belalang goreng, dan mengunyah mulai dari kepala, hingga kaki belakangnya.
"Ooooooooooooooh," kata turis bernama Beverly Burnett, 55, sambil berkerut dengan tawa, takjub, dan gembira.
Belalang goreng dikatakan memiliki tekstur renyah seperti ayam. "Saya makan belalang, cacing sutra, dan cacing kelapa," kata Burnett.
Memang tak afdal rasanya bila berkunjung ke Thailand tanpa mencicipi camilan serangganya yang khas. Malah, kini camilan serangga seakan menjadi nilai lebih dari sektor pariwisata 'Negeri Gajah Putih'.
Anda juga mudah kok menemukan toko-toko yang menjualnya. Tak hanya sebagai camilan, serangga yang kaya protein bisa dijadikan sebagai hidangan utama.
Kala mencicipinya, sebagian besar wisatawan memang akan ragu-ragu saat memasukkannya ke dalam mulut.
"Rasanya seperti ayam ya," kata Mark Spedding, 25, seorang manajer bar dari Inggris, setelah mengunyah sampel larva ulat sutra untuk pertama kalinya. "Ini tidak seperti yang saya bayangkan. Tidak juicy, tapi kering," lanjutnya.
Serangga memang dimakan sebagai masakan di banyak negara di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Asia. Para ahli kesehatan pun menyebutkan serangga kaya protein tinggi, kolesterol rendah, dan mengandung banyak mineral dan vitamin.
Jadi, jangan ragu lagi mengunyah ulat atau belalang saat berplesiran ke Thailand. (CNNgo/MI/Wrt3)
Serangga memang memiliki nilai gizi yang tinggi. Maka itu, seorang turis Inggris yang sedang berwisata di Thailand rela membuka mulutnya, meraih belalang goreng, dan mengunyah mulai dari kepala, hingga kaki belakangnya.
"Ooooooooooooooh," kata turis bernama Beverly Burnett, 55, sambil berkerut dengan tawa, takjub, dan gembira.
Belalang goreng dikatakan memiliki tekstur renyah seperti ayam. "Saya makan belalang, cacing sutra, dan cacing kelapa," kata Burnett.
Memang tak afdal rasanya bila berkunjung ke Thailand tanpa mencicipi camilan serangganya yang khas. Malah, kini camilan serangga seakan menjadi nilai lebih dari sektor pariwisata 'Negeri Gajah Putih'.
Anda juga mudah kok menemukan toko-toko yang menjualnya. Tak hanya sebagai camilan, serangga yang kaya protein bisa dijadikan sebagai hidangan utama.
Kala mencicipinya, sebagian besar wisatawan memang akan ragu-ragu saat memasukkannya ke dalam mulut.
"Rasanya seperti ayam ya," kata Mark Spedding, 25, seorang manajer bar dari Inggris, setelah mengunyah sampel larva ulat sutra untuk pertama kalinya. "Ini tidak seperti yang saya bayangkan. Tidak juicy, tapi kering," lanjutnya.
Serangga memang dimakan sebagai masakan di banyak negara di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Asia. Para ahli kesehatan pun menyebutkan serangga kaya protein tinggi, kolesterol rendah, dan mengandung banyak mineral dan vitamin.
Jadi, jangan ragu lagi mengunyah ulat atau belalang saat berplesiran ke Thailand. (CNNgo/MI/Wrt3)
Sumber: Metrotvnews.com